"Bagaimana diketahui harga obat mahal, sehingga kita memberi obat-obatan atas regulasi dari Badan POM yang dipimpin oleh Pak Taruna Ikrar dengan harga yang murah dan sekarang kita pikirkan bagaimana caranya harga murah itu turun lagi menjadi obat-obatan gratis yang diperlukan oleh rakyat," ucap Sjafrie.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar menuturkan, obat adalah bagian yang sangat penting untuk kebutuhan masyarakat. Artinya, hal tersebut merupakan bagian dari ketahanan nasional.
"Jadi kemandirian obat adalah bagian dari ketahanan nasional, oleh karena itu kami juga berharap dengan kemandirian pertahanan ada kerjasama untuk ketercukupan itu," ujar Taruna.
Dia menyampaikan, saat ini BPOM memiliki 14.238 nomor izin obat yang terdistribusikan di Indonesia. Namun, yang menjadi masalah adalah bahan baku yang masih mengandalkan dari luar negeri.
"Karena bahan baru kita masih 94 persen impor dari berbagai negara. Khususnya dari India, dari China, sebagian dari Eropa, khususnya Belanda dan Jerman, dan Amerika," kata dia.