”Sandi ditujukan untuk menarik pemilih baru di kalangan pemilih muda. Karena itu, Sandi dalam beberapa waktu terakhir ini selalu menonjolkan simbol-simbol milenial,” kata Hasanuddin saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (26/8/2018).
Dia mengingatkan, masa kampanye masih sangat panjang yakni mulai September hingga April 2019. Dinamika sebelum kampanye juga menarik. Hasanuddin membaca, Prabowo menempatkan posisi Sandiaga sebagai “vote getter” atau pendulang suara.
"Makanya kalau kita lihat dalam beberapa hari terakhir, kalau diamati yang paling sering tampil di publik cenderung Sandi dibanding Prabowo,” ujarnya.
Hasanuddin menjelaskan, dalam survei terbaru Alvara, sosok cawapres tidak cukup signifikan mengubah pilihan masyarakat. Sampai saat ini publik masih melihat kekuatan figur dari masing-masing capres sebagai faktor penting dalam menentukan pilihan di Pilpres 2019.
Artinya, pemilih melihat pilpres mendatang masih jadi pertarungan antara Jokowi dan Prabowo. Karena itu, diperlukan strategi agar suara bertambah.