Yang menarik, posisi Sandi justru bertolak belakang dengan cawapres Jokowi, yakni Maruf Amin. Hasanuddin melihat pemilihan Maruf dimaksudkan untuk meredam isu politisasi agama yang kerap ditujukan kepada Jokowi. ”Maruf Amin lebih untuk menahan serangan. Tentu yang berada di garis depan tetap Jokowi,” kata dia.
Survei Alvara Research Center dilakukan pada 12-18 Agustus 2018. Riset tersebut menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.500 responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil di seluruh Indonesia. Adapun margin of error survei ini plus minus 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Secara keseluruhan, elektabilitas pasangan Jokowi-Maruf Amin unggul dengan perolehan suara 53,6 persen, sementara pasangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno meraih 35,2 persen. Sebanyak 11,2 persen responden belum menentukan pilihannya.