Selain itu, Doni menambahkan, Sutopo juga mampu memberikan analisa peristiwa yang terjadi, saran, dan masukan tentang apa yang perlu dilakukan saat situasi darurat.
"Pak Topo juga memiliki semangat untuk menyatukan berbagai pihak yang terlibat dalam proses kebencanaan," ujarnya.
Terkait dengan penyakit kanker paru stadium 4 yang diderita Sutopo sejak 2017, Doni mengungkapkan, telah diberikan pengobatan yang terbaik.
Dia mengatakan seluruh dokter terbaik telah berupaya memberikan penyembuhan kepada Sutopo, termasuk keinginan BNPB dan keluarga yang memberangkatkan Sutopo ke salah satu rumah sakit kanker terbaik di Asia, RS Modern Guangzhou, Tiongkok.
Meski demikian, setelah melewati proses pengobatan di Tiongkok sekitar satu bulan, Sutopo dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 7 Juli 2019. Sutopo yang berasal dari Kabupaten Boyolali itu meninggalkan seorang istri dan dua putra.