Menurutnya, contoh pahlawan kesehatan seperti Prof Sardjito, rektor pertama Universitas Gadjah Mada yang kemudian diabadikan menjadi nama rumah sakit Universitas Gadjah Mada, Prof. Sardjito memprakarsai pendirian laboratorium dan rumah sakit pada masa perjuangan kemerdekaan.
"Selain itu Doktor Cipto Mangunkusumo yang atas jasa-jasanya, namanya juga diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional CiptoMangunkusumo (RSCM). Dokter Marie Thomas sebagai dokter wanita pertama di Indonesia, dan banyak lagi," ucapnya.
Semua contoh sejarah tersebut dikatakan Prof Yudian bahwa dunia medis melayani bukan hanya untuk menyelamatkan manusia, tetapi juga menghormati kemanusiaan. Praktek gotong royong dalam dunia kesehatan, kata Yudian, sangat kentara pada masa-masa puncak Covid-19, berbagai kalangan bahu-membahu saling membantu dalam menangani ekonomi dan kesehatan dari dampak pandemi, mulai dari makanan pokok, obat-obatan hingga informasi layanan kesehatan.
"Para profesional kesehatan tanpa lelah berada di garis depan untuk merawat pasien dan mengatasi pandemi," ucapnya.
Seperti diketahui, acara tersebut dihadiri Wakil Kepala BPIP Karjono, Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Prakoso, Dekan Fakultas Kedokteran UGM Yodi Mahendradhata, serta Ketua Konferensi Prof Mora Claramita.
(CM)