“Soekarno muda, Hatta muda, bukan hanya berani. Tetapi mereka juga kelompok intelektual. Pemuda yang andal harus terpelajar dan berkualitas,” ucapanya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UIN Sunan Kalijaga Al Makin juga mengingatkan, untuk mewaspadai kecenderungan generasi muda melupakan warisan kearifan bangsa.
“Jangan sampai seperti Malin Kundang yang melupakan ibunya. Ibu pertiwi dan bahasa Ibu,” katanya.
Dia menuturkan, komitmen pada kebangsaan dan Pancasila tidak semata diukur dari frekuensi berdebat tentang Pancasila. Tapi lebih ditentukan oleh perilaku dan tindakan Pancasilais sehari-hari. “Tidak usah banyak berdebat tentang Pancasila. Jadilah Pancasila,” tuturnya.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM), Mochamad Sodik yang juga hadir di acara itu menyampaikan komitmen UIN Sunan Kalijaga pada nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila. “Semoga ke depan kami akan menghasilkan lulusan yang berdaya saing sekaligus berjiwa Pancasila,” ucapnya.
Webinar menghadirkan pembicara Kaprodi Ilmu Al-Qur’an Tafsir Ali Imron, Gerakan Pembumian Pancasila Resti Lutfiani dan alumni FISHUM Ulin Nuha Ahmad Webinar diikuti 120 orang dari UIN Sunan Kalijaga dan masyarakat umum.