Visions of Peace Awards adalah wadah bagi generasi muda untuk menyuarakan perdamaian dan toleransi melalui cara kreatif dan seni. Sejalan dengan hal tersebut, Chairwoman Peace20 Princess Cheryl Halpern menantang para delegasi untuk memberikan aksi nyata sekembalinya ke negara masing-masing.
“Saya ingin menantang semua delegasi International Peace Summit untuk mempromosikan etika timbal balik untuk mendorong anak-anak di negara asal Anda untuk saling menghormati dan mengatasi prasangka dan intoleransi seperti yang ditulis oleh Alfred Nobel. Keinginan baik tidak akan menjamin kedamaian, kita harus ingat,” tutur Pincess Cheryl.
Menanggapi tantangan tersebut, salah satu delegasi asal Australia, Georgia, mengatakan, dia terinspirasi oleh persatuan Bangsa Indonesia dan akan menularkan perdamaian dan cinta kasih kepada lingkungan di negaranya.
“Saya pikir saya tidak akan kembali ke Australia tanpa membawa perdamaian dan cinta kasih, dan saya akan menyebarkannya dengan setulus hati karena saya mendapatkan banyak nilai positif dari Peace International Summit 2022 di Bali,” ujar Georgia.
Sementara itu, Dr Abraham Joseph (UN DGGW Peace Activist menyatakan bahwa pada intinya hampir semua masalah dunia diawali huruf C seperti chaos, crime, dan Covid-19. Tetapi, kenyataan membuktikan bahwa solusi dari semua masalah tersebut tidak lain adalah saling kerja sama untuk perdamaian dunia (world peace) dan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) yang akan digulirkan dimulai dari Bali sekarang ini.
Hadir dalam acara tersebut, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prakoso; Deputi Bidang Hukum, Advokasi, dan Pengawasan Regulasi, K.A. Tajuddin; serta Direktur Penyusunan Rekomendasi Kebijakan dan Regulasi, R. Dian Muhammad Johan Johor Mulyadi.