JAKARTA, iNews.id - Kesaksian terdakwa penyalahgunaan narkoba, Linda Pujiastuti alias Anita terkait mantan Kapolda Sumatra Barat Irjen Pol Teddy Minahasa kembali menarik perhatian. Kali ini Linda menyebut dirinya pernah diajak Teddy mengunjungi pabrik sabu di Taiwan.
Hal tersebut disampaikan Linda dalam lanjutan sidang kasus narkotika di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada hari ini, Rabu (15/3/2023). Awalnya, Kuasa hukum Linda, Adriel Viari Purba bertanya tentang pernyataan Teddy dalam BAP yang menyatakan dirinya diajak ke Taiwan oleh Linda.
"Di dalam BAP saksi Teddy Minahasa dalam berkas terdakwa Linda. Teddy mengatakan kekesalan terhadap Ibu Linda ditipu di Brunei dan di Laut China Selatan. Kemudian, izin saya kutip Yang Mulia. Dia bilang kedua saya diajak ke Taiwan dan ditemukan dengan pabrik di sana. Pertanyaannya ke Taiwan dan ke pabrik dalam rangka apa?" ujar Adriel dikutip Kamis (16/3/2023).
"Ke pabrik sabu," kata Linda menjawab pertanyaan Adriel Viari Purba.
"Hah?" ucap Adriel dengan nada kaget.
"Pabrik sabu," kata Linda lagi.
Linda pun menjelaskan kronologi awal dirinya pergi ke Taiwan bersama Teddy.
"Betul. Jadi waktu saya gagal di Laut China, itu saya sudah minta maaf, katanya begini, kamu kenal enggak sama bandar di sana? Ada Pak Teddy. Pak Teddy kemudian bilang, begini saja, kita ke sana. Kalau mereka mau kirim kita kawal. Maksudnya gimana Pak Teddy? Ya bilang saja buy 1 get 1. Dia bilang begitu," ucap Linda.
Dia pun kembali memberikan keterangan yang mengejutkan. Yaitu Teddy sempat meminta fee Rp100 miliar untuk meloloskan 1 ton sabu dari Taiwan.
"Ya saya kasih telepon dulu ke sana, saya tanya dulu, contoh misal Mr X mau kirim ke Indonesia 1 ton, jadi 1 ton lewat, 1 ton kita tangkap. Tapi Pak Teddy enggak mau, jadi kalau 1 ton kirim ke sini, Pak Teddy minta fee Rp100 miliar. Jadi saya ke sana ketemu dengan Mr X, waktu itu saya ketemu 3 kali di Taiwan dengan Pak Teddy," tuturnya.
"Oke berarti ke pabrik di Taiwan yang diungkap Pak Teddy dalam BAP-nya itu pabrik sabu?" tanya Adriel.
"Pabrik sabu," jawab Linda.
"Namun berbeda dengan Laut China Selatan, kan Pak Teddy Minahasa mau menangkap 2 ton sabu," ucap Adriel.
"Betul," kata Linda.
"Yang di Taiwan? Yang di Taiwan kalau mereka deal harga. mau meloloskan? Bisa dikatakan meloloskan?" tanya Adriel lagi.
"Betul," ucap Linda singkat.
"Berapa ton sabu?" tanya Adriel kesekian kalinya.
"Kalau 1 ton Pak Teddy mintanya Rp100 miliar. Karena waktu itu terlalu mahal akhirnya enggak jadi," ucap Linda.