“Oke, masalah pangan, masalah impor 2019 sampai 2022, kita sebenarnya sudah swasembada beras. 2023 ada impor karena El Nino Pak dan ini terjadi di sebagian besar di belahan dunia, Pak,” kata Gibran, melanjutkan.
Kuncinya, kata Gibran, bagaimana bisa bekerja sama melakukan ekstensifikasi, intensifikasi lahan di tingkat sesa sampai nasional secara efektif.
“Pupuk, pupuk itu kunci. Makanya kemarin ada pabrik pupuk di Fakfak ini kunci untuk meningkatkan produktivitas," tuturnya.
Mahfud lalu merespons, jawaban Gibran tidak sesuai dengan harapannya.
“Pertanyaan saya bukan itu, pertanyaannya itu dulu Pak Prabowo bertanya, katanya Pak Jokowi endak mau mengimpor beras, lalu sekarang faktanya per hari ini. Ini catatan datanya harus dibaca, impor kedelai 200.000 ton, susu 280 juta, gula pasir 4,7 ton, beras 2,8 ton, daging sapi 160 ton,” kata Mahfud.
Mahfud mempertanyakan bukti dari pernyataan tersebut, disampaikan saat debat Pilpres 2019. Data yang ada, impor justru semakin bertambah.
"Perkembangannya seberapa, semakin banyak ini angkanya, semakin banyak impornya, ... juga impornya. Dari Oleh sebab itu, kemudian secara lebih mendasar, saya ingin menanyakan posisi Mas Gibran dengan penuh hormat, posisi Anda sebagai calon wakil presiden,” kata Mahfud.