“Pemerintah memahami berkumpul bersama keluarga, terutama setelah sebulan berpuasa. Diharapkan masyarakat bisa menahan diri dengan melaksanakan mudik secara virtual tahun ini,” kata Airlangga.
Airlangga meminta masyarakat agar lebih bersabar dan bekerja sama untuk mempercepat pemulihan. Terlebih, momentum Ramadan adalah waktu yang baik untuk saling mengasihi, saling berempati, serta saling toleransi antar sesama.
“Harus mulai dari diri kita sendiri. Mari jadikan bulan Ramadan tahun ini sebagai penempaan sikap optimis kita, sehingga kondisi Indonesia mampu kembali pulih," ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Pusat Muhammadiyah menyatakan bahwa pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk bagi yang tidak bergejala atau orang tanpa gejala (OTG), tidak wajib menunaikan puasa.
"Puasa Ramadhan wajib dilakukan, kecuali bagi orang yang sakit dan kondisi kekebalan tubuhnya tidak baik. Orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, baik bergejala dan tidak bergejala masuk dalam kelompok orang yang sakit," tulis Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangannya di Jakarta, Senin.