JAKARTA, iNews.id - Nahdlatul Ulama (NU) harus menguasai perekonomian. Ini sesuai pesan KH Wahab Hasbullah yang dari awal sudah memberi titik tekan pada Nahdlatut Tujjar yang berarti warga NU harus memiliki kemapanan ekonomi, tidak bergantung kepada orang lain.
Demikian salah satu poin penting yang disampaikan oleh Ketua Umum (ketum) Pimpinan Pusat ISNU Ali Masykur Musa dalam acara Diskusi Panel Ahli (DPA) bertajuk "Penguatan Ekonomi Pesantren Pasca Undang-Undang Nomor 18/2019 tentang Pesantren" yang dihelat Pimpinan Pusat ISNU di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Ali Masykur Musa mengatakan, hanya dengan ekononi yang kuat dan kemandirian pesantren menjadikan NU tidak bisa dibeli.
"Kita akan potong jaringan ritel. Ini perlu kita pikirkan bersama. Inilah yang dikehendaki Kiai Wahab Hasbullah, Kiai Bisri Sansuri, Kiai Hasyim yang disebut Nahdlatut Tujjar, kembali ke basis ekonomi," ujarnya.
Menurut Ali Masykur Musa, pesantren di Indonesia punya potensi luar biasa untuk bisa mandiri. Ini karena jumlah santri mencapai 5 jutaan. Belum lagi kedua orang tuanya, kakak dan adiknya.