Dengan jumlah santri jutaan, kata dia, potensi kemandirian NU bisa melalui pesantren. "Ini kalau kita gerakkan tentu dahsyat sekali," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Abdurrahman Mas’ud mengatakan, tema diskusi kali ini memiliki korelasi positif dengan sejumlah hasil penelitian Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag tentang ekonomi berbasis pesantren.
Dia menjelaskan, pada 2017 Kemenag menerbitkan monografi bertajuk "Top 10 Eko Santri: Pionir Kemandirian Pesantren". Sebanyak 10 monografi yang disusun oleh tim peneliti merupakan upaya untuk memotret kemandirian dalam pesantren.
"Sebanyak 10 objek yang ditulis memiliki masing-masing karakter yang tidak terlepas dari latar belakang lingkungannya,” kata Mas'ud.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang mengatakan, tugas pesantren selain pendidikan, juga dakwah dan pemberdayaan masyarakat. Dalam sejarahnya, pesantren menjadi penggerak ekonomi. Para kiai juga pelaku ekonomi.
Sebagai informasi, PP ISNU melalui Diskusi Panel Ahli (DPA) akan menggar diskusi rutin setiap bulan dengan tema-tema penting dan strategis yang menjadi perhatian masyarakat luas.