Selain meniadakan misa, rapat tersebut juga memutuskan beberapa butir keputusan. Terhitung selama 15 hari pula, mulai Jumat 20 Maret hingga 3 April 2020, semua kegiatan kegerejaan yang mengumpulkan banyak orang ditiadakan.
"Semua kegiatan kerohanian bersama seperti misa lingkungan, misa ujub, renungan APP lingkungan, dan jalan salib ditiadakan," katanya.
Dia menambahkan, terkait sakramen pengampunan dosa atau absolusi umum dan segala aktivitas pastoral paroki, umat Katolik di KAJ diminta melihat surat imbauan yang telah disampaikan pada 17 Maret 2020.
Namun, KAJ juga meminta para pastor tetap melayani kebutuhan rohani dan sakramental umat Katolik selama dalam masa tersebut. "Dengan semangat gembala baik dan murah hati, para pastor diminta untuk tetap melayani kebutuhan rohani dan sakramental umat Allah dengan memperhatikan kondisi dan ketentuan yang ada," kata Rm Samuel Pangestu Pr.
KAJ juga mendorong para pastor paroki bersama DPH dan seluruh umat paroki untuk terus mewujudkan bela rasa kepada mereka yang membutuhkan. Khususnya bagi keluarga-keluarga prasejahtera.
"Dalam situasi keprihatinan ini, janganlah takut. Berkat kasih Tuhan senantiasa menyertai keluarga-keluarga, komunitas, dan masyarakat kita. Marilah menjaga kesehatan dan memelihara kehidupan bersama. Kita saling mendoakan dalam perlindungan Bunda Maria, Bunda umat beriman," kata Rm Samuel Pangestu Pr.