JAKARTA, iNews.id - Cawapres KH Ma’ruf Amin kembali mengajak para mubalig, kiai dan ustaz kampung, untuk menyampaikan dakwah secara santun dan tidak mengumbar caci maki.
Dalam halaqoh bertema “Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas untuk mewujudkan NKRI Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur,” itu, Kiai Ma’ruf juga menyampaikan prasyarat sebuah negara menjadi baldatun Thayyibatun wa rabbun ghafur adalah bersinerginya empat komponen.
Yakni, umara atau pemerintah yang adi dan mencintai rakyatnya, ulama yang bijaksana dalam mengamalkan ilmunya, agniya atau para elit ekonomi yang dermawan dan rakyat kecil yang selalu mendoakan kebaikan untuk para pemimpinnya.
“Semua harus bersinergi, serta saling mengisi dan menguatkan. Situasi dan kondisi sebuah negara apakah baik atau buruk, apakah akan maju atau terpuruk, sejahtera atau miskin, kaya atau miskin, tergantung dari dua komponen di dalamnya, yakni ulama dan umara,” ujar Kiai Ma’ruf saat menghadiri halaqoh nasional Ikhwanul Mubalighin di Pondok Pesantren Nurul Ibad, Lubang Buaya, Klender, Jakarta Timur, Ahad (31/3/2019).
Karena itu, Rais ‘Aam PBNU ke-10 ini menegaskan, ulamanya harus baik dan umaranya juga harus baik. Ditambah lagi dengan kalangan agniya atau pengusaha yang dermawan dan rakyat yang selalu mendoakan kebaikan buat bangsa dan negaranya.