Jika salah satu kurang baik, kata Kiai Ma’ruf, tidak dapat diwujudkan negara yang adil, sejahtera, tertib dan damai. Terkait hal itu, Kiai Ma’ruf mengaku telah mencanangkan Arus Baru Ekonomi Indonesia (ABEI) yang sebagian programnya telah berjalan sejak tahun 2017 lalu.
“Dengan. Arus baru ekonomi Indonesia ini, kita ingin menguatkan yang lemah (secara ekonomi) tanpa melemahkan yang kuat,” ucapnya.
Dia juga mengingatkan para da'i untuk tidak terjebak dalam penyebaran hoaks dan fitnah.
Ketua Umum Ikhwanul Muballighin, KH Mujib Khudori mengungkapkan, pasangan 01, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin adalah pasangan ideal yang menyinergikan umara dan ulama.
“Dengan bersatunya ulama dan umara, kita berharap agar mimpi kita mewujudkan NKRI sebagai negara yang penuh berkah dan limpahan maghfirah (penuh ampunan), yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur bisa terwujud,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, organisasinya bertekad memenangkan pasangan Jokowi- Kiai Ma’ruf, karena yakin Kiai Ma"ruf mampu mengubah wajah Islam di Indonesia lebih sejuk di tengah maraknya penggunaan mimbar khutbah di masjid-masjid untuk penyebaran hasutan dan hoaks oleh oknum-oknum khatib dan dai yang termakan agitasi anti-Jokowi.