Ibunya pun tidak memperbolehkan dia untuk kuliah karena kendala biaya. Meskipun begitu, di hati terdalam Ahmad sangat ingin menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Tak putus asa, ia pun meyakini ibunya atas keputusannya tersebut. Ahmad pun mendapat restu untuk kuliah di UNESA jalur beasiswa Bidikmisi.
Ternyata, kenyataan tak semanis harapan, Ahmad gagal masuk jalur Bidikmisi karena kesalahan pendaftaran. Dia pun nekat mendaftar di jalur SNMPTN dengan biaya mandiri dan berhasil lolos di prodi S1 Manajemen Pendidikan UNESA.
Saat itu, kata Ahmad, ia merasa tidak ada pilihan selain kuliah di UNESA bagaimana pun caranya. Terkait biaya, Ahmad mencari cara agar bisa membayar kuliah setiap semester. Dia pun bekerja part time di salah satu department store Surabaya.
“Ibu tahunya saya dapat beasiswa, padahal bayar sendiri. Saya sengaja nggak ngomong agar tidak menjadi beban dan merepotkan Ibu,” kata pria yang hobi menulis tersebut.
Kendati kuliah sambil kerja, Ahmad tetap menorehkan prestasi gemilang baik akademik maupun non-akademik. Bahkan, dua kali berturut-turut ia berhasil menjadi mahasiswa berprestasi FIP dan dua kali menjadi finalis mawapres tingkat universitas.