“Secara tidak langsung, hal ini sebenarnya justru melemahkan sisi mental pemain terutama dari mindset. Ketika pemain menggunakan mindset ini. Maka mereka akan menganggap lawan sebagai tim yang mudah, dan cenderung meremehkan. Hal yang kurang sesuai dengan mindset yang terbangun di Timnas, lantaran semua tim yang berkompetisi sama-sama bagus,” kata Afif dikutip iNews.id, Sabtu (20/5/2023).
Oleh karena itu, tim psikolog pun mengajak para pemain untuk mengelola mindset untuk memenangkan permainan bukan mengalahkan siapa yang dilawan. Selain itu, mereka juga membatasi pemain dengan media sosial.
Terakhir, di fase final dan semifinal, Afif menekankan ketenangan dan pengelolaan emosi yang baik. Sebab, semua pemain menantikan membawa emas.
Namun, dalam kajian psikologi, pengelolaan semangat dan motivasi yang tidak baik akan berbanding terbalik dengan performa. Sehingga ia mengajak pemain agar tetap tenang dan waspada.