JAKARTA, iNews.id - Ramadan merupakan momen spesial umat Islam setiap tahunnya. Apalagi, ada berbagai hidangan menggugah selera yang membuat siapa pun semangat menjalaninya, seperti kolak.
Kolak adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari pisang serta labu. Makanan yang memiliki rasa manis ini telah menjadi hidangan favorit turun-temurun sebagai menu berbuka puasa.
Namun ternyata, momen Ramadhan tahun ini dijalani oleh Dosen Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Muhammad Taufiq Al Makmun tanpa adanya kolak. Sebab, saat ini ia tengah menyelesaikan pendidikan PhD di Bowling Green State University (BGSU), Ohio, Amerika Serikat.
Taufiq mengisahkan selama Ramadhan ia harus berpuasa selama 15 jam per hari. Meskipun lebih lama daripada di Indonesia, ia mengaku cuaca di sana sangat mendukung untuk berpuasa.
“Saya sangat bersyukur karena bulan ini masuk musim semi jadi tidak sesulit saat musim panas. Temperatur di sini di bawah 10 derajat Celsius. Satu minggu sebelum Ramadan juga turun salju di sini, jadi udaranya pas,” kata Taufiq dikutip dari laman resmi UNS, Sabtu (16/4/2022).
Bahkan, ia merasa beruntung karena kampusnya cukup memfasilitasi para mahasiswa Muslim, seperti diadakannya musala hingga diizinkan salat berjamaah lima waktu di kampus. Bahkan, kegiatan tarawih hingga kajian dilakukan penuh dengan solidaritas.