Kisah Gadis Papua Lulusan AS yang Pilih Kembali Mengabdi ke Tanah Air

Puti Aini Yasmin
Maria Jochu, Gadis Penerima Beasiswa LPDP di Amerika Serikat memutuskan kembali ke Indonesia (Dok. Pribadi)

Menempuh Pendidikan di Amerika Serikat

Pada tahun 2015, BPSDM  Papua mengadakan pameran beasiswa di mana salah satunya adalah LPDP. Adapun, salah satu persyaratan LPDP adalah memiliki nilai IELTS. Maria pun mengikuti kursus agar hasil ujiannya memenuhi syarat.

“Saya sambil kursus 3 bulan itu betul-betul belajar, saya usaha harus bisa dapat (nilai) 5. Saya berjuang, ke kantor juga (membawa) buku bahasa Inggris. Jadi saya kerja, bahasa Inggris, kerja (lagi). Sampai kemudian kita tes bahasa Inggris, terus lolos," kata Maria.

Usaha memang tidak menghianati hasil. Maria pun lolos tahap terakhir dan memilih untuk menempuh pendidikan S2 dalam Program Human Resources di Marshall University, Amerika Serikat.

Di awal-awal perkuliahannya, Maria mengaku merasa sangat kesulitan. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk bergaul dan tinggal bersama orang Barat untuk membuatnya lancar berbahasa Inggris.

“Saya (pindah) gabung sama yang betul-betul bule. Jadi satu apartemen empat kamar, itu semua bule di dalam. Komunikasinya sama bule, teman main di kelas juga harus bule. Kalau tidak, saya nggak pintar pintar, ‘nggak paham paham. Kalau sama bule ‘kan cepat tuh,” kata Maria.

Selang tiga tahun kemudian, Maria lulus dengan gelar Master program Human Resources Management and Services. Gelar itu bagi Maria tidak sekadar gelar, tetapi merupakan pondasi untuk membangun daerahnya, yakni Papua.

“Jadi pertama orangtua yang bikin pulang, kemudian ya Papua. Papua (saat ini) tidak baik-baik saja. Jadi memang harus sekolah, dan memang harus kembali mengabdi. Kalau saya tidak menyaksikan dan merasakan langsung perkembangan dan perubahan apa yang terjadi di Papua, saya tidak bisa bantu untuk merubahnya. Jadi betul-betul harus merasakan setiap hal detail yang terjadi,” ucap wanita 31 tahun tersebut.

Kini Maria diberi mandat sebagai Lurah di Gurabesi, di pesisir Jayapura bagian Utara. Baginya beasiswa LPDP membuatnya lebih perhatian pada pembangunan di Papua dan tidak memikirkan diri sendiri.

Setelah semua pencapaiannya, Maria tidak cepat berpuas diri. Ada banyak keinginannya untuk dituntaskan, seperti mempunyai sebuah yayasan atau organisasi yang mewadahi para perempuan, terutama mama (sebutan untuk para ibu di Papua) serta anak-anak dengan tujuan agar perempuan lebih bisa mandiri dan berdaya saing.

“Mereka itu harus dikasih harapan, mereka harus dikasih kekuatan extra, dikasih pemberdayaan. Saya rasa kalau perempuan dengan anak  kita berdayakan dengan baik, khususnya di Papua, mereka akan menopang pembangunan yang ada di Papua,” tutur Maria.

Pada 2021 lalu, Maria juga terpilih sebagai ketua organisasi Mata Garuda Papua, sebuah perkumpulan para alumni awardee LPDP yang berasal dari Papua. Maria berfikir bahwa Mata Garuda harus lebih banyak menyebarkan informasi terutama tentang beasiswa LPDP, Maria tidak mau hal yang terjadi pada dirinya dulu, yang miskin informasi, terjadi pada para penerusnya.

Editor : Puti Aini Yasmin
Artikel Terkait
Destinasi
10 jam lalu

5 Hari di Papua, Cinta Laura Bawa Pulang Oleh-Oleh Pelajaran Hidup!

Seleb
10 jam lalu

Momen Cinta Laura Kunjungi Papua, Dapat Pelukan Hangat Anak-Anak Asmat

Nasional
15 hari lalu

Gempa Besar Magnitudo 6,1 Guncang Supiori Papua

Nasional
21 hari lalu

Purbaya Tambah Dana LPDP Rp25 Triliun, Termasuk Uang Sitaan Korupsi CPO

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal