Kisah Harmoko Tertawa Dengar Sindiran Hari-Hari Omong Kosong

Zen Teguh Triwibowo
Menteri Penerangan periode 1983-1997 Harmoko. (Foto: dok. Sindonews).

“Mulai hari ini saya akan ganti menjadi ‘hari-hari omong komunikatif’, ‘hari-hari omong kooperatif’ dan ‘hari-hari omong konkret’,” ucapnya, yang langsung disambut tawa para peserta deklarasi.

Lahir di Nganjuk, Jawa Timur, 7 Februari 1939, Harmoko menjadi wartawan usai lulus dari bangku SMA. Dia meniti karier Harian Merdeka dan Majalah Merdeka. Pada 1964 bekerja di Harian Angkatan Bersenjata, lantas berlanjut ke Harian API setahun berikutnya. 

Karangan bunga di rumah duka Harmoko, Senin (5/7/2021). (Foto: MPI/Dimas Choirul).

Harmoko sekaligus menjadi pemimpin redaksi majalah berbahasa Jawa, Merdiko (1965) dan Mimbar Kita pada 1966-1968). Pada 1970 dia mendirikan Pos Kota bersama rekan-rekannya.

Harmoko lekat dengan Presiden ke-2 RI Soeharto. Pada 19 Maret 1983 dia diangkat sebagai menteri penerangan. Kabinet boleh berganti, namun jabatan itu tetap dipercayakan kepadanya hingga 1997.

Pria yang identik dengan kolom ‘Kopi Pagi’ itu mengembuskan napas terakhir dalam usia 82 tahun.

Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait
Nasional
1 bulan lalu

Bahlil soal Masih Ada yang Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Saya Doakan Mereka Ikhlas

Nasional
1 bulan lalu

Ribka Tjiptaning Dipolisikan Buntut Pernyataan soal Soeharto, Begini Responsnya

Nasional
1 bulan lalu

Setelah Soeharto dan Gus Dur, BJ Habibie Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Nasional
1 bulan lalu

Profil Soeharto Presiden ke-2 RI, Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal