Dia mengajarkan anak-anak yang diminati, utamanya belajar mengaji. Dia ingin anak-anak mendapatkan pendidikan agama yang cukup di samping pengetahuan umum.
Rumahnya menjadi sekolah kedua bagi anak-anak ini. Fitriah, istrinya adalah seorang guru di SMP Satap 02 Waesama, maka bahu membahulah mereka mengajar mereka.
Inisiatif keduanya tak berhenti sampai di situ. Mereka pun membangun mushala dan tempat pengajian. Adapun di rumah tinggalnya, disiapkannya perpustakaan.
Perpustakaan dinamai Taman Baca Dunia Akherat, sedang Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dinamainya Al-Alim. Semuanya dibangun mengandalkan tabungan pribadi.