JAKARTA, iNews.id - Tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini, termasuk ketika mimpi sudah di ujung tanduk. Hal ini yang dialami langsung oleh wanita bernama Arin Setyowati.
Arin merupakan pakar dan dosen Ekonomi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Namun, sebelum dikenal seperti saat ini, ia nyaris putus sekolah.
Arin lahir di keluarga sederhana dari pasangan Almarhum Kartiono dan Ninik Isnaini. Ayahnya dahulu berprofesi sebagai buruh serabutan di Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur.
Akibatnya, ia nyaris tidak bisa melanjutkan sekolah. Kala itu, Arin berencana melanjutkan pendidikan di SMK, namun terkendala biaya. Bahkan, ia mengakui saat itu untuk makan saja susah apalagi harus membayar SPP.
“Jadi bapak waktu itu kerjanya serabutan, mulai dari sopir truk besar, truk kecil dan nyambi jadi tukang becak. Sementara ibu jualan krupuk dan rujak di pasar, kadang juga keliling,” kata Arin, dikutip dari laman UM Surabaya, Kamis (15/12/2022).
Di balik kesulitan tersebut, Arin tidak pernah berputus asa. Ia selalu tekun dalam belajar tanpa peduli latar belakang ekonomi keluarganya. Baginya, semua orang berhak atas pendidikan yang laik.
Dengan penuh harapan, Arin pun memberanikan diri mendaftar ke SMK walaupun tidak memiliki uang saat itu. Beruntungnya, ia bertemu dengan temannya dan dibantu untuk mendatar.
“Waktu itu, saat saya mendaftar di SMK saya tidak ada uang sama sekali, hanya ada uang untuk bayar angkot. Tapi saya tetap yakin datang dan daftar saja. Rupanya Allah menolong lewat perantara kawan saya sehingga saya bisa mendaftar hari itu juga,” tutur Arin.