Kisah Jenderal Wismoyo Bekali Prabowo Sajadah saat ke Medan Perang, Ternyata Ini Tujuannya

Sucipto
Prabowo Subianto saat masih menjabat Danjen Kopassus. Dia menyebut Jenderal Wismoyo menjadi salah satu inspirasinya. (Foto: IG/Prabowo)

Prabowo menjelaskan jika semua peralatan sudah disiapkan mulai dari senjata, peluru, kompas hingga obat-obatan. Namun, kata Prabowo, Wismoyo kembali menanyakan apalagi yang harus dipersiapkan. Bahkan pertanyaan itu dilakukan hingga berulang-ulang. 

“Saya bingung mau jawab apa lagi karena sudah disebutkan semua perlengkapan sudah disiapkan,” ucapnya.

Wismoyo kemudian menjelaskan maksud pertanyaannya tersebut.

”Dia menyampaikan bahwa saya masih muda, bertanggung jawab atas 100 nyawa pasukan dan akan menghadapi bahaya maut karena itu dia mengingatkan saya untuk dekat kepada Tuhanya Yang Maha Kuasa. Baru lah saya sadar. Beliau lalu masuk kamar dan saat keluar membawa bungkusan isinya sajadah. Dia meminta saya menaruh sajadah itu dalam ransel selama bertugas dan menggunakannya,” kenang mantan Danjen Kopassus ini.

Dikenal Sebagai Pembela yang Lemah

Keberanian Wismoyo yang merupakan putra bungsu pasangan R Arismunandar dan Sri Wuryan ini sudah terlihat sejak kecil. Wismoyo dikenal suka berkelahi demi membela teman-temannya yang lemah.

Bahkan, Wismoyo yang memiliki tubuh besar juga kerap diminta bantuan oleh kakak-kakaknya jika berkelahi dengan orang lain. Keberanian dan loyalitasnya terhadap teman dan orang terdekatnya itu terus terbawa hingga Wismoyo dewasa dan memimpin pasukan.

Dia pernah bertugas dalam penumpasan pemberontak bersenjata PGRS/Paraku di Kalimantan, G30S/PKI, Operasi Guntur, dan Operasi Kilat 1 menumpas komplotan DI/TII pimpinan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan hingga Operasi Wibawa di Irian Barat atau Papua.

Usai menyelesaikan jenjang SMA, Wismoyo memutuskan untuk menjadi tentara yang tidak bisa lepas dari faktor lingkungan. Selain pernah tinggal di dekat asrama tentara saat di Madiun, rumah Wismoyo juga seringkali didatangi pamannya bersama Bambang Sugeng, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ke-3 saat tengah bergerilya melawan Belanda. Hal itulah yang membulatkan tekad Wismoyo untuk terjun ke dunia militer.

Lulus Akademi Militer Nasional (AMN) kini Akademi Militer (Akmil) tahun 1960 dengan pangkat Letnan Dua (Letda), Wismoyo langsung bergabung dengan Korps Baret Merah yakni Kopassus yang merupakan pasukan elite TNI AD. 

Belum lama bergabung dengan Kopassandha, Wismoyo langsung mendapat tugas menumpas pemberontakan bersenjata DI/TII pimpinan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan yang dilanjutkan dengan menumpas G30S/PKI di sejumlah daerah. Keberhasilannya di medan operasi, membuat Wismoyo diangkat menjadi Komandan Pengawal Pribadi (Danwalpri) Presiden Soeharto.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
4 jam lalu

Prabowo Tegaskan Penertiban Kawasan Hutan Terus Dilanjutkan: Ini Baru Permulaan

Nasional
5 jam lalu

Kaget! Hotman Paris Tiba-Tiba Ditelepon Prabowo, Dapat Ucapan Selamat Natal

Nasional
8 jam lalu

Prabowo Perintahkan Tertibkan Kawasan Hutan: Jangan Pandang Bulu!

Nasional
15 jam lalu

Prabowo Ucapkan Selamat Natal: Jadikan Masa Ini sebagai Sumber Pengharapan dan Bangkit Bersama 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal