Kisah Kamp Tahanan Politik Boven Digoel, Paling Menyeramkan di Hindia Belanda

Muhibudin Kamali
Nama Boven Digoel sangat terkenal dalam berbagai literatur sejarah dan tulisan populer dengan kamp konsentrasi yang menjadi lokasi pembuangan atau pengasingan tahanan politik di masa Hindia Belanda. (Foto: Arsip Nasional)

Rumah-rumah yang lebih permanen dibangun dengan atap dari seng, dinding dari kayu nibung dan berlantai tanah. Permukiman geinterneerden diberi batas, di titik-titik tertentu yang berbatasan dengan hutan terdapat pos penjagaan.

Boven Digoel bukan penjara biasa. Tempat ini lebih mirip penjara alam. Tidak perlu menggunakan kekerasan, para tahanan akan tersiksa dengan sendirinya. Hidup terasing, terisolasi dari dunia luar. Hanya berteman rimba belantara. Mereka yang mencoba melarikan diri sudah pasti gagal.

Mereka hanya akan bertemu binatang buas seperti buaya dan harimau. Kalau tidak mampu bertahan, para tahanan akan mati karena gigitan nyamuk malaria. Oleh sebab itu, Boven Digoel disebut kamp tahanan paling menyeramkan yang dimiliki Hindia Belanda.

Puluhan tokoh pejuang kemerdekaan pernah mencicipi kamp konsentrasi ini, bahkan meninggal di Boven Digoel. Menurut buku sejarah terbitan Balai Pustaka tempat ini digunakan sebagai lokasi pembuangan sekitar 1.300 orang. Tidak hanya tokoh PKI, Belanda juga mengasingan tokoh perlawanan berbasis Islam di tempat ini.

Beberapa tokoh pernah merasakan pengsingan di Boven Digel di antaranya Sayuti Melik (1927-1938) dan Mohammad Hatta (1935-1936). Sebagai penanda Hatta pernah datang, dibangun sebuah monumen di Boven Digoel. 

Selain itu ada Sutan Sjahrir dan Muchtar Lutffi, Ilyas Yacub (tokoh PERMI dan PSII Minangkabau) serta Mas Marco Kartodikromo yang wafat dan dimakamkan di Digoel pada 1935. Dua orang terakhir yang dikirim ke Boven Digoel adalah Semaun dan Darsono, penggerak pemogokan buruh pada 1923.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
3 bulan lalu

Partai Perindo Berharap MK Akhiri Sengketa Hasil Pilkada, Rony Omba-Marlinus Siap Pimpin Boven Digoel

Destinasi
6 bulan lalu

Keindahan Pemandangan Jembatan Lahor, Warisan Lintasan Kereta Era Hindia Belanda

Nasional
9 bulan lalu

Hasto sebelum Sidang Dakwaan: Saya adalah Tahanan Politik

Nasional
10 bulan lalu

Cabup dan Cawabup Boven Digoel Petro-Mas Serahkan Putusan PHPU ke MK: Kita Serahkan kepada Tuhan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal