JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tiba-tiba terkenang dengan mentornya semasa di militer, Jenderal Leonardus Benjamin Moerdani atau Benny Moerdani. Banyak ingatan hebat bersama tokoh militer Indonesia yang amat disegani itu.
Luhut menceritakan mulai kenal Benny Moerdani ketika menjadi perwira menengah TNI AD, tepatnya saat berpangkat mayor di Korps Pasukan Sandi Yudha atau Kopassandha (kini Kopassus). Itu sebelum dirinya bersama Kapten Prabowo Subianto dikirim TNI AD untuk kursus pasukan antiteror di GSG-9 di Jerman Barat.
“Meski waktu itu Pak Benny berpangkat Letjen dan menjabat Asintel Hankam/ABRI, dari waktu ke waktu dia selalu minta saya berikan laporan kemajuan sekolah kami. Ia tidak malu menelepon saya dan mengajukan pertanyaan yang mendetail,” kata Luhut dalam akun resmi Facebook miliknya, belum lama ini, dikutip Sabtu (8/5/2021).
Sepulang dari Jerman, Luhut memimpin pasukan antiteror pertama di Indonesia yaitu Datasemen 81 (Den-81) Kopassus. Ketika ini dirinya kerap dipanggil menghadap Jenderal Benny di kantornya, Jalan Sahardjo (sekarang menjadi Balai Prajurit TNI).
Benny, kata Luhut, mengajak berbincang, mulai menanyakan pelatihan pasukan Den-81 atau isu-isu lainnya. Dari situ dia mendapat kesan khusus mengenai betapa Benny memiliki karakter yang sangat kuat.
“Auranya memancarkan wibawa ditambah dengan wajahnya yang keras dan jarang tersenyum. Saya kagum bahwa loyalitas kepada pimpinan negara dan NKRI tidak perlu dipertanyakan lagi. Setiap kata atau tindakannya mencerminkan, menurut istilah masa kini, kesetiaan yang tegak lurus ke atas,” tutur lulusan terbaik Akmil 1970 ini.
Tidak hanya itu kenangan dengan Jenderal Benny. Suatu ketika dirinya mendapat tugas memimpin operasi khusus pengamanan Presiden Soeharto dalam KTT ASEAN di Manila, Filipina. Benny Moerdani telah menjabat Panglima ABRI, waktu itu.
Benny mendatanginya. Jenderal kelahiran Cepu, Blora, Jawa Tengah itu berkata dengan dingin.