"Sebagai orang asing, saya lebih dihormati karena mereka melihat saya sebagai seniman," kata Ekaterina,
Dia menambahkan, kewarganegaraan Rusia melindunginya dari stigma negatif masyarakat.
Namun tidak demikian halnya dengan birokrasi Mesir. Ekaterina harus memohon izin kerja untuk setiap pesta pernikahan yang dibanderol seharga 1.365 dolar atau hampir Rp20 juta. Namun popularitasnya sedemikian tinggi, para hartawan Kairo yang mengundangnya bersedia membayar ongkos tersebut dari kantong sendiri.
Ironisnya Ekaterina pernah mendekam di penjara lantaran didakwa mengenakan pakaian yang terlalu seronok. Kasusnya memicu kontroversi di seluruh negeri dan videonya saat menari dengan pakaian tersebut ditonton empat juta kali.
Saat dibebaskan, Ekaterina jauh lebih terkenal ketimbang sebelumnya. Dan dia terus menari dengan pakaian yang sama tanpa pernah mendapat masalah dengan kepolisian.