JAKARTA, iNews.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Polisi Perairan dan Udara (POLAIRUD) Morowali berhasil menangkap lima orang pelaku destructive fishing di perairan Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Penangkapan tersebut semakin menegaskan komitmen KKP untuk menjaga ekosistem kelautan dan perikanan dari praktik penangkapan ikan yang merusak (destructive fishing).
“Operasi pengawasan bersama antara Ditjen PSDKP dan POLAIRUD KP XIX-1005 Unit Morowali berhasil mengamankan lima pelaku bom ikan pada Jumat (17/12/2021),” kata Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Laksda TNI Adin Nurawaluddin.
Dia menjelaskan bahwa operasi gabungan merupakan salah satu strategi efektif dalam pengawasan di wilayah perairan konservasi dan pulau-pulau kecil. Hal ini dikarenakan pelaku kasus pengeboman ikan biasanya melibatkan beberapa orang atau kelompok dalam melaksanakan aksinya.
“Apresiasi kepada jajaran Polairud Morowali yang terus bahu membahu dan bekerja sama dengan Ditjen PSDKP untuk menggagalkan aksi destructive fishing di perairan Morowali,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Halid K Jusuf menambahkan bahwa kelima pelaku yang berinisial T, MA, N, M, dan U merupakan warga asli Desa Sainoa, Menui Kepulauan, Morowali. Kelima pelaku diduga bekerja sama dalam menjalankan aksi tersebut. “Pelaku diduga memiliki peran masing-masing dalam aksi pengeboman ikan ini. Pelaku menggunakan bom ikan yang dirakit di dalam botol,” ujarnya.