Dia menambahkan, perusahaan akan melakukan evaluasi menyeluruh mulai dari aspek keselamatan pelayaran, kesiapan kru, hingga kondisi teknis armada agar kejadian serupa tak terulang.
"Langkah-langkah ini kami ambil sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan keselamatan pelayaran di masa mendatang. Sekali lagi kami mohon maaf atas musibah ini," ucapnya.
Diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) pukul 23.35 WIB. Kapal tersebut mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK), dan 22 kendaraan.
Hingga Sabtu malam, tercatat 30 orang ditemukan selamat, enam penumpang meninggal dunia, dan 29 lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.