"Semestinya IOC, FIFA dan berbagai federasi olahraga dunia bisa menggunakan instrumen olahraga untuk membawa pesan mulia tersebut. Jika ada negara yang melakukan penjajahan apalagi genosida, harus di-banned, dilarang tampil di semua event olahraga," pungkas Sukamta.
Sebelumnya, IOC menghentikan seluruh bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Nasional (KOI/NOC Indonesia) mengenai rencana menjadi tuan rumah Olimpiade dan ajang-ajang olahraga internasional lainnya.
Langkah itu diambil setelah pemerintah Indonesia membatalkan visa bagi atlet Israel yang dijadwalkan tampil pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik ke-53 di Jakarta.
Dalam pernyataan resmi seusai rapat pada September 2025, IOC menyatakan keprihatinan terhadap pembatasan akses bagi atlet ke negara tuan rumah, serta boikot dan pembatalan kompetisi akibat ketegangan politik.