KPK Duga Ada Intervensi Terselubung Pejabat Kemnaker dalam Pengadaan Sistem Proteksi TKI

Riyan Rizki Roshali
KPK menduga ada intervensi terselubung yang dilakukan pejabat Kemnaker dalam pengadaan sistem proteksi TKI. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga ada intervensi terselubung yang dilakukan oleh pejabat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam lelang proyek pengadaan sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Dugaan itu ditelusuri KPK dengan memeriksa  dua saksi.

Kedua saksi yakni PNS Kemnaker, Agus Rhamdany dan Sopyan selaku Pengantar Kerja Ahli Madya. Agus dan Sopyan juga dikonfirmasi soal keikutsertaan keduanya dalam kepanitiaan lelang proyek pengadaan sistem proteksi TKI.

“Kedua saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan ikut sertanya saksi sebagai panitia dalam proses lelang pengadaan sistem proteksi TKI di Kemnaker RI,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (28/9/2023).

"Didalami juga kaitan adanya intervensi terselubung dari beberapa pejabat di Kemnaker saat itu," ujarnya.

Ali menyampaikan, pihaknya telah menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Rony Dosonugroho yang merupakan karyawan swasta. Sebab, Rony tidak hadir saat dipanggil KPK sebagai saksi pada Selasa (26/9/2023).

Sebagaimana diberitakan, KPK sedang menyidik kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi TKI di Kemnaker tahun 2012. Pengadaan tersebut diduga merugikan keuangan negara yang jumlah pastinya masih dalam proses penghitungan.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
16 jam lalu

KPK Sita Rumah hingga Mobil terkait Kasus Korupsi Kuota Haji

Nasional
21 jam lalu

RKUHAP Resmi Jadi Undang-Undang, Ketua KPK: Nggak Banyak Pengaruhnya

Nasional
22 jam lalu

Ketua KPK Buka Suara soal Pengesahan RKUHAP Jadi UU

Nasional
1 hari lalu

KPK Bocorkan Metode Gali Informasi Saksi, Tanya Hobi hingga Asal Daerah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal