"Minimal dalam seminggu dua hari bekerja dari rumah agar mengurangi mobilitas, yang bisa mengurangi kemacetan lalu lintas," ucap Yerry.
Kelima, atur kembali tata ruang untuk industri di daerah penyangga dalam radius 100 km dari Jakarta.
Berdasarkan data dari Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) tahun 2020, tercatat bahwa polutan buruk di Jakarta adalah pembuangan yang berasal dari emisi gas Sulfur Dioksida (SO2), gas rumah kaca (NOx), dan partikulat PM 2,5 yang justru ditemukan jauh lebih tinggi di wilayah lintas batas dalam radius 100 km dari Jakarta.
"Keenam, perbanyak ruang terbuka hijau, taman kota dan hutan kota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu menganggarkan pembelian lahan untuk memperluas ruang terbuka hijau, dan membuat kebijakan agar semua pengembang perumahan menyediakan 20 persen sampai 30 persen ruang terbuka hijau di setiap perumahan," katanya.