Sebagai hamba Allah, manusia wajib menjalankan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya. Hal itu sebagaimana yang disampaikan firman Allah.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (Qs Adz dzariyat : 56).
Di sisi lain, Allah juga mengingatkan dalam Al-Qur’an tentang hakikat dunia. Allah berfirman:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tidaklah kehidupan dunia, kecuali kesenangan yang menipu” (QS. Al-Hadid: 20).
Bagi seorang mukmin, pasti melihat gemerlap dunia sebagai kesenangan menipu dan fana. Bahkan Al-Qur’an dan Hadits tidak pernah memuji dunia dan tak pernah sekalipun dalam Al-Qur’an Allah SWT memuji dunia. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam juga tak pernah memuji dunia. Di dalam Al-Qur’an, Allah memberikan permisalan tentang kehidupan dunia demikian. Allah berfirman:
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الأمْوَالِ وَالأوْلادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا