“Sebagai negarawan, saya harus adil sejak dalam pikiran. Saya harus melihat dengan jernih dinamika kebangsaan kita. Karena itu saya khusnudzon, bahwa Presiden Joko Widodo berusaha berbuat baik untuk negeri ini. Tetapi rupanya keinginan Presiden itu tidak mudah. Karena kuatnya arus kebalikan dari Oligarki ekonomi yang semakin menguat,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, oligarki ekonomi secara kodrati pasti didominasi dengan prinsip self-interest untuk penumpukan keuntungan. Karena memang begitulah sektor privat dalam iklim kapitalistik liberal.
Menurutnya hal itu menjadi sangat berbahaya ketika mereka berada di lingkar kekuasaan. Karena oligarki ekonomi bisa membiayai Pilpres dan mendukung seseorang menjadi presiden. Tetapi setelah itu, semua kebijakan negara harus menguntungkan dan berpihak kepada mereka.
Dia menjelaskan, semakin berbahaya lagi apabila oligarki ekonomi ini telah menjadi satu tubuh dengan oligarki politik, dengan menguasai eksekutif dan legislatif, untuk kemudian melenggang menjadi pemimpin negeri ini.