LaNyalla Tegaskan Pertumbuhan Tanpa Pemerataan Bukan Ekonomi Pancasila

Felldy Aslya Utama
Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (dok. DPD)

BANDUNG, iNews.id - Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan azas perekonomian negara ini disusun atas usaha bersama, untuk kemakmuran rakyat. Yakni dengan memastikan kekayaan alam yang meliputi bumi, air dan udara dikuasai negara. 

Oleh karena itu, menurutnya semua pihak tidak wajib mengikuti dan membebek kepada konsepsi ekonomi kapitalis global yang menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai satu-satunya ukuran pembenar, hanya karena mengejar tingkat tax rasio dan melupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak.

“Sudah seharusnya kita fokus kepada pemerataan ekonomi, dengan memaksimalkan keunggulan komparatif yang diberikan oleh Allah SWT melalui kekayaan alam yang kita punya, yang mutlak dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat,” katanya, Kamis (28/4/2022).

Penegasan itu disampaikan LaNyalla saat memberi orasi dalam Silaturahmi dan Diskusi Aliansi Profesional Indonesia Bangkit di Bandung, Jawa Barat, yang diikuti sejumlah tokoh setempat dan tokoh nasional. 

Dalam paparannya LaNyalla mengajak semua pihak untuk memulai langkah konkret membangun kekuatan ekonomi Indonesia dengan melawan oligarki ekonomi yang merugikan bangsa. 

“Sudah saatnya bangsa ini memiliki pemimpin dengan kualitas leadership yang berani mengakhiri praktik-praktik sesat ekonomi yang memiskinkan ratusan juta rakyat kita,” ungkapnya.
 
LaNyalla melanjutkan, bangsa ini mutlak harus mengakhiri praktek overeksploitasi oleh kapitalisme global yang telah menjadi satu tubuh dengan oligarki ekonomi di negeri ini melalui saham-saham mereka di lantai bursa yang telah menembus lintas batas negara. 

“Karena kemiskinan di suatu negara, bukan karena negara itu masih dalam tahap negara berkembang, tetapi karena negara tersebut terlalu dieksploitasi oleh oligarki rakus yang bersinergi dengan kapitalisme global,” kata Senator asal Jawa Timur itu. 

Maka, kata dia, mulai hari ini, mari tanamkan dalam pikiran bangsa ini bahwa kita harus berani bangkit, harus berani mengubah arah perjalanan bangsa ini. Menurutnya semua pihak harus kembali kepada kesadaran utuh sebagai sebuah bangsa yang dilahirkan dan dicita-citakan sebagai negara yang mensejahterakan.

Bukan sebaliknya, kata dia, dengan bangga menyiapkan karpet merah kepada oligarki ekonomi serta investor asing untuk menjadi VOC dengan wajah baru, yang menguras kekayaan alam bangsa ini.

Editor : Reza Fajri
Artikel Terkait
Nasional
39 menit lalu

Kebijakan Ekonomi 2026: Pemerintah Ingin Pastikan Tak Ada Uang Menganggur

Nasional
1 bulan lalu

Menkeu Purbaya: IHSG akan Cenderung Baik, 10 Tahun Lagi To The Moon!

Nasional
1 bulan lalu

Pakar Ungkap MBG Tak Jawab Persoalan Ekonomi Masyarakat

Internasional
2 bulan lalu

Top! YouTuber Sumbang Rp49 Triliun ke Perekonomian Inggris

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal