Isi pidato itu menyatakan Belanda akan membentuk negara persemakmuran atau Commonwealth antara Hindia (Indonesia) dan Kerajaan Belanda.
Agresi Militer Belanda 1 dipimpin Letnan Gubernur Jenderal Johannes van Mook. Serangan militer ini dilakukan dengan menduduki beberapa wilayah di Indonesia seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Timur dan daerah-daerah di Jawa Timur seperti Banyuwangi, Jember hingga Bondowoso.
Agresi militer yang dilakukan Belanda itu ternyata mendapatkan perhatian dari banyak negara, tidak terkecuali dari PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Akhirnya pada 15 Agustus 1947, Belanda menghentikan agresi militernya. Namun, gencatan senjata antara Belanda dan Indonesia tidak berlangsung lama. Belanda kembali melancarkan agresi militernya yang kedua tepatnya pada 19 Desember 1948.
Demikian ulasan mengenai latar belakang Agresi Militer Belanda 1. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia iNews.id di mana pun berada.