JAKARTA, iNews.id - Latar belakang Revolusi Hijau perlu diketahui. Revolusi Hijau adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan di negara-negara berkembang, khususnya di Asia dan Amerika Latin.
Gerakan ini dimulai pada tahun 1940-an dan 1950-an, dan mencapai puncaknya pada tahun 1960-an dan 1970-an. Faktor utama munculnya Revolusi Hijau disebabkan karena meningkatnya kebutuhan pangan dunia.
Pada saat itu, jumlah penduduk dunia terus meningkat, sementara lahan pertanian yang tersedia semakin terbatas. Hal ini menyebabkan terjadinya krisis pangan di beberapa negara.
Dilansir dari situs ThoughtCo, Selasa (30/1/2024), Revolusi Hijau dimulai saat seorang ahli agronomi kelahiran Iowa bernama Norman Borlaug mulai bekerja dengan para ilmuwan Meksiko untuk mengembangkan gandum yang lebih tahan penyakit pada tahun 1940-an. Sebelumnya, banyak petani Meksiko harus kesulitan dengan kondisi tanah yang menipis, patogen tanaman, dan hasil panen yang rendah.
Oleh sebab itu, Norman Borlaug mengembangkan gandum yang lebih kecil dan tumbuh cepat sehingga membutuhkan lebih sedikit lahan untuk menghasilkan lebih banyak biji-bijian. Inovasi ini ternyata mencapai dampak yang signifikan, yakni antara tahun 1940 sampai pertengahan tahun 1960an, di mana Meksiko mencapai swasembada pertanian.