Pemberontakan mencapai puncaknya pada 15 Februari 1958. Saat itu Achmad Husein memproklamasikan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan Syafruddin Prawiranegara sebagai Perdana Menterinya.
Untuk menghentikan gerakan tersebut, pemerintah membentuk komando pasukan pembebasan, yang terdiri atas angkatan darat, laut, dan udara. Operasi penumpasan PRRI di Sumatera Tengah itu diberi nama Operasi 17 Agustus.
Operasi tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan. Satu per satu wilayah jatuh kembali ke tangan tentara RI. Pada 14 Maret 1958, Pekanbaru dapat dikuasai APRI. Kemudian, 4 Mei 1958, Bukittinggi dapat direbut kembali.
Pada 29 Mei 1961, Achmad Husein dan tokoh-tokoh sipil yang mendukung PRRI akhirnya menyerah. Itu tadi informasi terkait latar belakang terjadinya pemberontakan PRRI dan sejarahnya. Semoga informasi tadi membantu!