MADINAH, iNews.id - Jemaah haji Indonesia 2023 tidak mendapatkan layanan katering selama lima hari saat di Makkah. Penghentian sementara layanan tersebut dimulai sejak 5 Dzulhijjah atau 23 Juni 2023.
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat menjelaskan, pada 5 Dzulhijjah Kota Makkah sudah sangat padat oleh jemaah haji 2023 dari seluruh dunia. Hal ini berpotensi terjadinya kemacetan.
"Jangankan wilayah jauh ya, wilayah dekat pun mungkin dari jarak sekitar 2 kilometer pun harus ditempuh dalam waktu yang cukup lama. Kalau ada katering, kemungkinan akan terlambat sampai ke jemaah," katanya, Minggu (11/6/2023).
Atas dasar itu, maka ditetapkan bahwa di tanggal-tanggal tersebut jemaah tidak memperoleh katering. Meski demikian, jemaah tidak perlu khawatir karena di depan hotel-hotel jemaah banyak sekali yang berjualan.
"Saya kira itu jadi salah satu alternatif untuk pengganti jemaah haji selama tidak mendapatkan makanan yang disiapkan," ujarnya.
Selama lima hari tidak mendapatkan layanan katering, kata Arsad, tiga hari saat pra haji dan dua hari setelah puncak haji jemaah diimbau untuk mempersiapkan diri. Jemaah haji kembali mendapatkan katering saat berada di Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina).
"Kalau di Armuzna jemaah haji kembali mendapatkan layanan katering kita siapkan 16 kali porsi makan ya. Belum lagi nanti ada tambahan-tambahan penguat support jemaah Haji berupa buah-buahan dan lain-lainnya," ujarnya.