BANDUNG, iNews.id – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung mengecam langkah Polda Jawa Barat (Jabar) yang menetapkan Tri Yanto, mantan pegawai Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar, sebagai tersangka dalam kasus dugaan kejahatan siber. LBH Bandung akan memberikan pendampingan hukum terhadap Tri Yanto.
Direktur LBH Bandung, Heri Pramono, menilai Tri Yanto berperan sebagai whistleblower dalam laporan dugaan korupsi senilai Rp9 miliar di Baznas Jabar.
Menurutnya, tindakan polisi ini merupakan bentuk kriminalisasi terhadap whistleblower yang seharusnya mendapatkan perlindungan hukum. Tri Yanto dijerat dengan Pasal 48 Jo Pasal 32 (1) (2) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dengan tuduhan akses ilegal dan pembocoran dokumen rahasia.
"Posisi hukum Tri selaku pelapor dugaan korupsi dijamin oleh Undang-undang Perlindungan Saksi dan Korban, untuk tidak mendapatkan serangan balik sepanjang laporan itu diberikan dengan itikad baik," ujar Heri dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).