JAKARTA, iNews.id - Pilkada serentak telah digelar, lembar suara masih terus dihitung. Jika melihat hasil hitung cepat, kandidat pemenang sudah terang.
Ada yang kembali mempertahankan tahta, ada juga wajah baru yang siap berkuasa. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di 270 daerah berlangsung dengan penerapan protokol Covid-19. Harapan baru menderu, siap-siaplah para pemimpin baru.
Tugas pertama pemimpin baru ini adalah pandemi yang belum berkesudahan diiringi berlapis problematika warga, mulai dari sistem birokrasi, ekonomi, kesejahteraan sosial, dan lain sebagainya. Selain penanganan Covid-19 yang menjadi prioritas utama, tugas memulihkan ekonomi akibat pandemi juga harus dijalankan secara beriringan.
Di saat yang sama, para kepala daerah harus menghadapi kenyataan. Jika dilihat dari realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), hingga Oktober 2020, pendapatan asli daerah (PAD) hanya Rp194,36 triliun. Angka ini turun 14,58 persen, jika dibandingkan dengan Oktober 2019.
Kondisi ini disebabkan oleh penurunan pajak yang berkaitan dengan mobilitas dan konsumsi warga, seperti pajak hotel, pajak restoran, pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). Eksekusi untuk belanja pun terkesan lebih lambat dari pemerintah pusat.