“Saat anak saya bilang ke mereka, ‘kalau gitu ayo langsung ke Polda aja’, malah ditolak mentah-mentah,” ujar Djumadi.
Merasa terjadi kejanggalan, Djumadi menyebarkan rekaman dan foto yang diam-diam diambil anaknya melalui status WhatsApp. Respon cepat datang dari sejumlah rekan polisi.
Identitas salah satu pelaku akhirnya diketahui berinisial Bripka H yang berdinas di wilayah Surabaya. Djumadi langsung melapor ke Propam Polda Jatim.
“Oknum kayak gini harus ditindak tegas. Polisi itu seharusnya melindungi rakyat, bukan malah nakut-nakuti dan memeras,” katanya.
Saat ini, kasus dugaan pemerasan oleh oknum polisi tersebut tengah ditangani oleh Bidang Propam Polda Jatim. Barang bukti berupa video, foto dan keterangan korban sudah diserahkan. Pihak keluarga berharap keadilan ditegakkan dan pelaku mendapat sanksi tegas.