"Janji kalau jadi mau melindungi HAM, gimana wong bermasalah. Mau menegakkan hukum, tapi sering melanggar hukum. Lihat latar belakangnya, hidupnya bagaimana, pernah malakukan apa saja," ujarnya.
Mahfud menegaskan, pemilu merupakan hajatan yang penting karena menentukan masa depan bangsa. Sebab, bangsa yang kelahiran dan konstitusinya dibidani salah satunya oleh pesantren dan kiai-kiai NU ini, wajib dipertahankan.
Jika negara maju, umat Islam juga akan maju dengan sendirinya. Pesantren juga maju.
"Ini karena ada Tanah Air, NKRI yang kosmopolit. Jadi pemilu itu untuk menjaga negara. Pilihlah karena hati nurani dan bukan karena ditekan dan ancaman. Bukan karena kalau menang, jadi menteri, didukung jadi gubernur. Kalau enggak milih, disebar fotonya, dibongkar kasusnya," ucapnya.
Mahfud mengingatkan, rakyat wajib datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 14 Februari 2024.
"Cari yang bagus. Kalau saya dipercaya saya akan berusaha dengan sekeras tenaga agar menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," katanya.
Di akhir acara, 350 lebih tokoh dan kiai se Jawa Timur, dipimpin Pengasuh Ponpes Abu Syamsuddin, Dr KH Husni Mubarok, membacakan deklarasi siap memenangkan Ganjar-Mahfud pada 14 Februari mendatang.