KARAWANG, iNews.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD bercerita soal proses dirinya dipilih menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Mahfud mengaku tak pernah melamar posisi cawapres.
"Saya juga dicalonkan oleh Bu Mega dan 4 partai politik menjadi wakil presiden, sungguh-sungguh saya tidak melamar, saya juga tidak memasang spanduk, saya juga tidak mendekati partai-partai agar saya dipilih, saya juga tidak memasang iklan, nggak," kata Mahfud di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).
Mahfud mendapatkan tugas khusus dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Tugas khusus itu seperti penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
"Tiba-tiba saya diundang dan dipilih, 'kami pimpinan partai meminta Pak Mahfud menjadi calon wakil presiden' tugasnya apa Bu (Megawati), penegakan hukum, pemberantasan korupsi, pembangunan demokrasi dan memperjuangkan hak asasi manusia, dan nggak bayar (jadi cawapres)," ujarnya.
Dia juga menyentil soal biaya politik semakin mahal sehingga dirinya memutuskan tak mendekati siapa pun untuk menjadi cawapres.
"Padahal di mana-mana kalau orang mau nyalon itu bayarnya mahal, ratusan miliar, saya nggak sepeser pun nggak, dan saya nggak mendekati partai mana pun karena saya tidak punya uang," kata Mahfud.