Untuk memahami lebih jelas lagi, berikut adalah contoh-contoh majas paralelisme, yang dikutip dari berbagai sumber.
1.Pada musim kemarau, baik dalam rumah maupun luar rumah, panasnya udara selalu terasa di kulit. (paralelisme: dalam rumah dan luar rumah)
2.Segala kulihat segala membayang; Segala kupegang segala mengenang. (paralelisme segala kulihat dan segala kupegang)
3.Baik dan buruknya yang dilakukan seorang anak, orang tua akan selalu menyayanginya. (paralelisme: baik dan buruk)
4.Aku adalah senja yang menerangi sore kelabu; Aku adalah purnama yang menerangi malam yang beku; Aku adalah lentera yang menerangi kegelapan hidupmu. (paralelisme: aku adalah)
5.Jangan melihat seseorang dari kulitnya. Hal itu karena perbedaan ras kulit putih dan kulit hitam tidak bisa menjadi patokan mana yang lebih baik. (paralelisme: kulit hitam dan kulit putih)
6.Manusia berkulit putih, manusia berkulit hitam, manusia berkulit kuning, manusia semuanya sama dimata Tuhan. (paralelisme: manusia berkulit putih, hitam dan kuning)
7.Cepat atau lambat, kamu tetap harus menuntaskan pekerjaan tersebut. (paralelisme: cepat dan lambat)
8.Pada dasarnya, orang yang kaya atau miskin sama kedudukannya di sisi Tuhan. Hanya ketaatan dalam beribadah yang akan menjadi pembedanya. (paralelisme: orang kaya dan orang miskin)
9.Siang hari adalah untuk bekerja, malam hari adalah untuk beristirahat. (paralelisme: siang hari dan malam hari)
10.Roda kehidupan akan berputar pada waktunya, kadang di bawah terkadang di atas. (paralelisme: di bawah dan di atas).
Demikianlah informasi dan penjelasan mengenai pengertian majas paralelisme, jenis majas paralelisme dan contoh majas paralelisme.