Maknai Hari Sumpah Pemuda, PT Sasa Inti Berdayakan UMKM Kuliner TWC Prambanan dan Borobudur

Rizqa Leony Putri
PT Sasa Inti menggelar workshop UMKM Lestari Budaya di Taman Garuda Candi Prambanan dan Museum Karmawibangga Taman Wisata Candi Borobudur dalam rangka memaknai Hari Sumpah Pemuda. (Foto: dok Sasa)

JAKARTA, iNews.id - PT Sasa Inti menggelar workshop UMKM Lestari Budaya di Taman Garuda Candi Prambanan, Kamis (27/10/2022) dan di Museum Karmawibangga Taman Wisata Candi Borobudur, Jumat (28/10/2022). Agenda ini digelar dalam rangka memaknai peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2022.

Head of Stakeholder Relation PT Sasa Inti Rida Atmiyanti mengatakan kedua kegiatan tersebut juga merupakan salah satu tanggung jawab sosial, sekaligus mendukung program pemerintah untuk melakukan percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, yaitu dengan membekali UMKM kuliner bukan hanya pengetahuan tentang masakan melainkan juga tentang keamanan pangan. 

“Sebagai produk lokal, salah satu konsumen terbanyak Sasa adalah UMKM kuliner, maka kami memiliki semangat untuk maju bersama melestarikan kuliner Nusantara bersama para pelaku UMKM kuliner. Berbicara tentang kuliner tentunya tidak bisa dipisahkan dari budaya, karena kalau kita wisata ke suatu daerah yang disasar bukan cuma tempatnya, tetapi juga kekayaan rasa kulinernya” katanya, Kamis (27/10/2022).

Rida menuturkan, PT Sasa Inti memiliki visi menjadi perusahaan makanan dan bumbu masak terdepan di Indonesia dengan misinya adalah menciptakan kebahagiaan melalui makanan yang mudah disajikan, lezat, dan sehat. Dirinya berharap, melalui workshop tersebut pelaku UMKM mendapatkan ilmu baru, khususnya terkait keamanan pangan.

Dengan begitu, lanjut Rida, kuliner olahan UMKM dapat bersaing dengan skala yang lebih luas yaitu kuliner internasional. “Jangan sampai UMKM ini hanya mengejar penjualan yang banyak, tetapi juga harus diimbangi dengan kemanan pangan yang baik. Apalagi kuliner kita kan sangat kaya, sehingga bisa bersaing dengan kuliner internasional,” katanya. 

“Selain Sasa ini asli Indonesia, kami juga mengangkat rempah lokal. Dulu kalau yang namanya bumbu itu kan harus nguleg, sekarang ada Sasa yang memudahkan untuk memasak. Pelaku UMKM bukan cuma emak-emak saja tetapi anak muda juga. Sehingga produk Sasa juga dimanfaatkan sebagai bumbu untuk tanpa harus repot mengolah,” ucapnya.

Ada beberapa narasumber yang hadir dalam workshop UMKM Lestari Budaya tersebut. Satu di antaranya adalah Pengawas Farmasi dan Makanan ahli Madya BBPOM Yogyakarta Diah Tjahjonowati yang mengungkapkan, pihaknya memiliki peran mendampingi pelaku UMKM memproduksi produk yang aman dikonsumsi.

Produk yang aman dikonsumsi tersebut terbebas dari tiga cemaran yaitu fisik, biologi, dan kimia. Cemaran fisik bisa terjadi apabila memasak sambil merokok, memakai perhiasan, hingga cat kuku.

Sementara cemaran biologi bisa didapatkan saat memasak sambil mengobrol, sehingga dianjurkan untuk memakai masker. Cemaran kimia bisa berasal dari plastik pembungkus yang tidak sesuai keperuntukannya.

“Produk yang aman dikonsumsi itu kuncinya. Misalnya jualan sudah laku banyak, tetapi ternyata menyebabkan keracunan, modalnya habis. Makanya kami mendampingi, agar produk UMKM ini bisa bersaing dengan produk luar negeri,” ujarnya.

Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait
Megapolitan
16 jam lalu

Ratusan Pedagang Demo di DPRD DKI, Protes Larangan Jual Rokok di Raperda KTR

Nasional
19 hari lalu

OJK Terbitkan Aturan Baru untuk Permudah Pembiayaan UMKM, Ini Isinya

Bisnis
3 bulan lalu

Supplier Ikan Pemasok Program MBG Sukses Kembangkan Usaha berkat Pinjaman BRI

Nasional
3 bulan lalu

Klaster Susu di Ponorogo Berhasil Tingkatkan Kapasitas Produksi Berkat Fasilitas Pembiayaan dari BRI

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal