Mantan Direktur WHO Sebut 26.000 Genomik Varian AY4.2 Tersebar di 42 Negara

Binti Mufarida
Tenaga kesehatan sedang menangani Covid-19 memakai APD. (Foto: Ilustrasi/Ist)

JAKARTA, iNews.id - Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GSAID) melaporkan sekitar 26.000 genomik varian Delta Plus atau AY4.2 tersebar di 42 negara. Salah satunya Singapura.

“Sampai saat ini, dari data GSAID Genomik ya sudah ada 26.000 genomik varian AY4.2 ini dan ada di 42 negara salah satunya Singapura,” ungkap Mantan Direktur Penyakit Menular World Health Organization (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama dikutip dalam keterangannya, Senin (15/11/2021).

Tjandra pun menjelaskan awal mula munculnya varian Delta Plus atau AY4.2 ini. “Seperti kita ketahui bahwa di akhir 2020 atau awal 2021 dari India dikenal sebagai namanya B1617, belakangan orang tahu bahwa B1617 ini bukan hanya satu tetapi ada tiga.”

“Pertama B1617.1 atau diberi nama varian Kappa, kemudian kini tidak diberi nama Kappa lagi karena bukan varian of interest. Kemudian kedua, ada B1617.2 atau yang disebut sebagai Delta yang oleh WHO disebut sebagai variant of concern yang menyebabkan kenaikan kasus di banyak negara di dunia termasuk Indonesia. Dan ketiga, ada B1617.3 yang belum diberi nama karena memang dampaknya belum terlalu jelas,” jelas Tjandra.

Editor : Faieq Hidayat
Artikel Terkait
Internasional
16 hari lalu

WHO Berduka atas Banjir Sumatera, Siap Beri Bantuan!

Seleb
26 hari lalu

Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya

Health
30 hari lalu

Apa Benar Alat Tes TBC INDIGEN dari PCR Covid-19? Ini Faktanya!

Mobil
31 hari lalu

Pemerintah Siapkan Insentif Otomotif, Skema Mirip saat Covid-19

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal