Dia pun mengklasifikasikan sumber dari penyebaran terorisme menjadi tiga. Pertama, adanya kelompok yang mengklaim kebenaran beragama. Klaim kebenaran beragama, kata dia, yaitu kelompok itu merasa hanya mereka yang paling benar, sedangkan yang berseberangan dengan pemahaman mereka akan disebut kafir.
“Kedua, kelompok ini merasa yang paling paham doktrin agama, paham Alquran dan hadis, hanya dia paling paham. Yang tidak sesuai dengan paham dia salah,” katanya.
Sumber terakhir, kata Ansyaad, orang yang terpapar ideologi radikal merasa punya otoritas sendiri untuk menghakimi pemahaman orang lain yang berbeda dari mereka. Semua dilakukan atas nama Tuhan. “Fokus bicara mengapa kita harus begitu waspada terhadap isu radikal ISIS ini, saya kira, kita perlu ketahui bersama radikalisme itu adalah ibu kandung terorisme,” ucap Ansyaad.