Dia menyampaikan agama Islam mengajarkan untuk senantiasa membangun kemaslahatan dan menghilangkan kemudharatan, kedaruratan, dan kerusakan, atau memperkecil kerusakan dan kemudharatan. Karena itu, kata dia, dalam melaksanakan ajaran agama perlu menyesuaikan dengan keadaan.
"Tahun ini Hari Raya kita masih dalam suasana kedaruratan, kebahayaan. Andai kata kita masih memaksakan melakukan (Salat Ied) di masjid atau di lapangan, kemudian terjadi penularan-penularan, itu berarti tidak sesuai dengan prinsip ajaran agama yang seharusnya memperkecil bahaya," katanya.
Dia menyampaikan pemerintah memohon maaf lantaran bahaya Covid-19 belum hilang dan untuk menghilangkannya bukan sesuatu yang mudah.
Dia mengatakan selain Covid-19 merupakan virus yang sulit dihadapi, bangsa Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang besar dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
Selain itu, luasnya wilayah Indonesia juga menjadi kesulitan tersendiri, ditambah adanya sebagian masyarakat yang kurang disiplin dan kurang mematuhi protokol kesehatan.
"Walau begitu situasi Covid-19 sudah terjadi penurunan karena kita harapkan tidak lama lagi Covid-19 akan hilang dan segera berlalu. Kami juga prihatin karena Hari Raya ini banyak saudara kita yang berhari raya dalam suasana memprihatinkan, dalam suasana tidak seperti Hari Raya tahun-tahun lalu," kata Wapres.