"Hal inilah yang secara otomatis menyebabkan estimasi keberangkatan semakin lama. Sebab, ketika kuota turun, maka otomatis estimasi keberangkatan akan naik,” tutur pria yang kini menjabat sebagai Kabid Siskohat di Kantor Urusan Haji Jeddah ini.
Hasan menyampaikan estimasi ini akan terus berjalan sampai dengan adanya kepastian kuota haji pada tahun 1444 H atau 2023 nanti. Jika kuota kembali normal, misalnya kembali ke 210.000 atau bahkan lebih maka estimasi keberangkatan akan mengalami penyesuaian.
Untuk itu, dirinya memastikan perubahan estimasi keberangkatan bukan karena naiknya jumlah pendaftar dalam kurun Mei – Juni 2022. Sebab, kalau kenaikan jumlah pendaftar, dampaknya hanya pada yang baru mendaftar, tidak ada pengaruhnya terhadap perubahan estimasi keberangkatan jemaah yang sudah lama mendaftar.
Hasan pun berharap tahun depan kuota haji Indonesia kembali normal atau bahkan lebih banyak dari kuota normalnya. Sehingga, estimasi keberangkatan jemaah akan kembali berubah, sesuai bilangan pembaginya.
"Bila kuota nasional kembali 100 persen, secara otomatis estimasi keberangkatan akan menyesuaikan kembali, karena sistem aplikasinya memang begitu," tutup dia.