"Melalui sekolah lapang BMKG, baik sekolah lapang iklim, cuaca nelayan, geofisika maka kami berupaya berjuang keras agar para petani, nelayan, dan masyarakat umum mampu bertahan, mampu selamat, beradaptasi dengan kondisi cuaca dan geofisika tersebut," kata Dwikorita.
Dalam kondisi tersebut, Dwikorita menegaskan petani dan nelayan masih mampu melaksanakan kegiatan produktif seperti menghasilkan bahan pangan. Dia yakin masyarakat tetap tangguh dalam kondisi sekarang ini.
Dwikorita mengatakan BMKG memerlukan mediator untuk menyampaikan informasi cuaca yang meliputi kepentingan petani, nelayan, dan penanggulangan bencana. Dalam konteks itu juga, Sekolah Lapang BMKG ini diperlukan agar pemanfaatan informasi dari BMKG bisa optimal dan mengurangi kesalahpahaman.